Parameter Mutu Minyak Sawit
Ada 2 dasar hidrolisis katalis didalam minyak sawit. Pertama
hidrolisis enzimatik. Lemak aktif memecahkan enzim, sebagian besar
lipoid yang ada didalam buah sawit. Aktifitasnya menghasilkan formasi
FFA dipercepat bila mesocarp buah sawit pecah atau memar. Kedua
hidrolisis katalis secara spontan. Reaksi ini dipengaruhi oleh kandungan
FFA yang ada didalam buah sawit dan telah berkembang yang berhubungan
dengan suhu dan waktu. Free fatty scid (asam lemak bebas) dalam minyak
produksi adalah untuk menilai kadar asam lemak bebas dalam minyak
dengan melarutkan lemak tersebut dalam pelarut organik yang sesuai dan
menetralisasi larutan tersebut dengan alkali dengan menggunakan
indikator phenolpthalein. Nilai FFA dalam CPO tidak lebih dari
3%. Faktor-faktor yang mempengaruhi FFA adalah :
Iodine Value adalah suatu besaran untuk mengukur derajat ketidak jenuhan dalam asam lemak. Ini dinyatakan dengan jumlah gram iodine yang diserap oleh 100 g lemak. Bilangan iodine tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Lemak yang akan diperiksa dilarutkan dalam iso oktan kemudian ditambahkan larutan Iodine berlebih, sisa iodine yang tidak bereaksi dititrasi dengan Na. thiosulfat. Spesifikasi > 50.
- FFA ( Free Fatty Acid)
Minyak (Trigliserida) + Air ——> FFA + Gloserol
- Tingkat kematangan buah sawit
- Memperpanjang penanganan buah dari waktu panen hingga waktu proses
- Keterlambatan atau penundaan antara panen dan proses
- Moisture content
- Impurities content
- Peroxide value
- DOBI
- ß Carotene
- Iodine Value
Iodine Value adalah suatu besaran untuk mengukur derajat ketidak jenuhan dalam asam lemak. Ini dinyatakan dengan jumlah gram iodine yang diserap oleh 100 g lemak. Bilangan iodine tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Lemak yang akan diperiksa dilarutkan dalam iso oktan kemudian ditambahkan larutan Iodine berlebih, sisa iodine yang tidak bereaksi dititrasi dengan Na. thiosulfat. Spesifikasi > 50.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar